• Sunday, February 15, 2015

    Jalur Pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Dusun Butuh, Kaliangkrik)

    Gunung Sumbing adalah gunung api yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Tegak setinggi 3.371 meter dari permukaan laut, gunung ini terletak di tiga kabupaten Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Bersama-sama dengan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing membentuk bentang alam gunung kembar, seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, apabila dilihat dari arah Temanggung. Celah antara gunung ini dan Gunung Sindoro dilalui oleh jalan provinsi yang menghubungkan kota Temanggung dan kota Wonosobo. Jalan ini biasa dijuluki sebagai ""Kledung Pass".Sumber.

    Perjalanan saya kali ini ditemani oleh teman-teman "Kopi Ireng" dari Semarang, dengan pdersonil berjumlah 16 orang dan dibagi dalam 2 klloter. kloter pertama 8 orang : Saya sendiri, Mas Agus tengu, Mas Andika, Mas Hendro, Zanuar, Mas Andik, Mbak Evi, dan Mas Edi. Kloter ke-2 8 orang juga : Mas Hafid Sipek, Mas Salem, Mbak yeni, Mas Sobirin. Adam, Ikhsan , Kang Bien, Mas Yuda.  Kloter pertama berangkat pagi pukul 8 dari semarang sedangkan kloter ke-2 berangkat pukul 17.00 WIB dari semarang.

    Untuk sampai Di BaseCamp dusun Butuh kalau dari Semarang langsung aja menuju alun_alun Kota Magelang-ambil arah Bandongan tepatnya traficlight sebelah Masjid Agung Magelang belok kiri, ikuti petunjuk arah menuju Bandongan , di pertigaan bandongan ambil lurus arah kaliangkrik, ikuti petunjuk arah terus, pasar kaliangkri lurus arah kajoran , ada tugu belok kanan ikuti arah ke Curuk Lawe, nanti sekitar 10 km dari tugu ada pasar belok kanan lurus naik sampai ke deusun butuh.

    Kami sampai di tempat Pak Kadus Butuh (BaseCamp) pukul 13.00, setelah 1 Jam  menunggu, Pak Kadus  belum juga pulang dari Kantor Kelurahan, kami putuskan untuk mengisi registrasi dan meninggalkan Memo kepada Pak Kadus sebagai Izin dari kami untuk Mendaki Gn.Sumbing jalur Sejati deusun Butuh.
    Tidak lupa kami brefing dan berdoa kepada Allah SWT untuk mengawali pendakian ini supaya di beri keselamatan,kelancaram, kesehatan ,dan bisa kembali sampai rumah dengan tiada kurang satu apapun.
     Foto Keluarga Sebelum Ndaki di Depan Basecamp (Rumah Pak Kadus Butuh )
    Perjalan dari basecamp diiringi dengan cuaca yang cerah bersahabat, dengan pemandangan perkebunan warga yang mayoritas ditanami Bawang , ya memang dusun Butuh ini terkenal akan tanaman bawangnya. keramahan penduduk Dusun Butuh yang pulang bercocok tanam  telah menghilangkan rasa capek kami. "coba bayangin setiap berpapasan dengan penduduk  pasti disapa ".
    Keramah Tamahan Penduduk Dusun Butuh
    Suasana Perkebunan Penduduk

    Hujan Mulai Turun
     Belum sampai camp 1 pun cuaca sudah mulai kurang bersahabat, air mulai turun dari langit, tak mengulur-ngulur waktu kami langsung memakai jas hujan. kabut mulai turun. pandangan mulai berkurang, "apakah ini pertanda akan datangnya badai?":,tanya ku dalam hati. camp 1 lewat,  syukur alhamdulillah tak selang berapa lama hujan mulai reda.
    Camp 1 sampai Camp 2 kami disuguhi track nanjak, tidak ada bonusnya, tenaga mulai lehyot kalau bahasanya mbak Evi. 
    Tapi dari camp2 sampai Camp3 treck berupa jalan setapak ya setapak karena hanya bisa untuk menapakkan satu kaki , dengan trek  datar melingkari pungggungan gunung , ini cukup bisa untuk mempercepat langkah kami karena langit sudah mulai gelap.DI antara camp2 sampai Camp3 disitulah rombongan mulai terpisahkan oleh jarak menjadi 2, Saya,Zanuar,Mas Andik dan Mas Hendro sudah jauh didepan sedangkan 4 orang yang lain masih di belakang. sampai di Sungai terakhir kami kami berhenti karena Adzan maghrib sambil menunggu rombongan yang masih tertinggal. Rombongan di belankang tak kunjung kelihatan kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. hari undah benar-benar gelap disertai kabut tebal. kami berhenti lagi bawah pohon sambil menunggu rombongan. Cahaya lampu meraka tk kunjung kelihatan. Mulai disitulaj kami tersesat, kami menbgikuti jaln setapak yang ternyata berhenti di semak-semak dan sudah tidak ada jalan lagi. kami berempat pun berpencar untuk mencari jalan dan hasilnya nihil. kami sepakat untuk turun ke pohon pertama terakhir kali kami berhenti. badan mulai kedinginan karena terlalu lamu berhenti. iseng-iseng saya berjalan disekitar pohon dan menemukan tanda rafia, nah ternyata jalannya berada diatas bebatuan berasir dan sama sekali tidak kelihatan.

    Pukul 20.00 kami sampai di Camp4 atau Pos Pohon Tunggal, disinilah titik kumpul untuk mendirikan tenda. tanpa menungggu lama tenda dom 2 sudah berdiri, dan kebetulan kami tidak membawa gas akhirnya kamihanya bersiam diri didalam tenda untuk menghangatkan badan
    Selang 30 menit Mas Andika dan MAs Edi sampai, dan Mas Agus dan Mbak Evi pukul 22.00 baru sampai di Camp4. Setelah Membuat minuman dan makan malam dan semua anggota telah berkumpul tibalah waktu istirahat sambil menunggu rombongan malam tiba.
    Tiba pada saat pagihari mas agus berteriak-teriak membanggunkan kami, ternyata kang bien dan mbak yeni (rombongan malam) sudah tiba di camp4, dengan dinginnya udara pagi yang mensuk tulang saya berusaha untukbangung dan keluar dari tenda. Waawwww SubhanaAlah pemandangan dipagi hari ini. dengan kerlap kerlip cahaya lampu di kaki gunung, serta gagahnya Gunung Merapi dan Merbabu menambah pemandangan menjadi lebih indah. Selang 30 menit Mas Sobirin dan Adam pun sampai di camp4. Tak menyianyiakan waktu "Kopi Ireng" pun telang terjsaji dalam beberapa cangkir gelas.

    Sunrise di Pos Pohon Tunggal G.Sumbing Jalur Sejati
    Indahnya Sunrise di Camp4 Gunung Sumbing Via dusun Butuh Kaliangkrik
    Sunrise di Pos Pohon Tunggal G.Sumbing Jalur Sejati
    Sunrise di Pos Pohon Tunggal G.Sumbing Jalur Sejati
    Foto Keluarga Bersama "Kopi Ireng" di Camp4  (pos pohon tunggal)
    Menu Sarapan "Kopi Ireng"

    Akhirnya rombongan sudah berkumpul, diputuskan pukul 7 setelah sarapan melanjutkan perjalanan menuju puncak rajawali.. Perjalanan menuju puncak benar-benar menguras tenaga, dengan kemiringan jalan sampai 70 derajat. Tibalah kami di pertigaan dimana kearah kanan menuju puncak kaliangkrik dan kiri (turun) menuju kawah, puncak rajawali, dan puncak buntu. Alhamdulillah setelah melewati jalan menanjak akhirnya dapat bonus (turunan).
    Puncak Rajawali dari Pertigaan Menuju Punjak Kaliangkrik dan ke Kawah
     Sungguh luar biasa indahnya, kami disuguhi oleh hamparan padang rumput (sabana) yang begitu luas dengan dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi.
    Sabana Gunung Sumbing
     Aroma menyengat belerang pun mulai tercium, sesudah melewati padang rumput akan mejumpai sebuah makan yaitu makan Kyai Pakukuan dan hamparan belerang dan kawah yang cukup luas. Di makan kami beristirahan sejenak untuk mengisi perut dengan biskuit untuk menambah tenaga sebelum melanjutkan perjalanan menuju Puncak Rajawali. ada yang berjalan menuju kawan ada juga yang tiduran yang makan terus juga ada dari kami heheh . setelah cukup beristirahat ternyata ada 3 orang yang tidak bisa melanjutkan perjalanan, mereka memilih untuk turun ke camp4.
    Makam Kyai Pakukuan
     Jalan menuju Puncak Rawali ini benar benar susah, disamping jarang di sambangi oleh para pendaki jalan ini pun di penuhi semak-semak , jadi harus mencari jalan sendiri-sendiri, rombongan bener-benar terpisah satu-satu. punggungan bukit mulai terlihat tapi itu bukanlah puncaknya dari pungungan itu nyali kami benar benar diuji, terlihat hanya semak, bebatuan dan pohon-pohon kecil tak terlihat sedikitpun ada jalan setapak. diputuskan saya dan mas bayu berangkat terlebih dulu untuk mencari jalan, setelah berfikir keras alhamdulillah mendapatkan jalan walaupun sangat sulit. dan Sujud Syukur Alhamdulillah raga ini berhasil menapakkan kaki di Puncak Rajawali 3371 mdpl Gunung Sumbing.

    Puncak Rajawali Gunung Sumbing 3371 mdpl
     Perjalanan turun kami di temani oleh hujan deras dan angin kencang padahal kami semua tidak ada yang membawa jas hujan. setiba di camp4 bagai mulai datang, angin menggoyakkan tenda kami, ya memang angin yang sangat menjadi ancaman para pendaki di Gunung Sumbing karena vegetasi di gunung ini hanyalah padang rumput , jarang ditemui pohon yang bisa menghalau kencangnya angin.
    kami pada saat itu tidak ada yang berani keluar dari tenda , semua terdiam didalam tenda penuh harap bahwa hujan akan cepat reda dan bisa packing untuk kemudin turun ke basecamp.Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 hujan belum reda, dikarenakan keesokan harinya sudah mulai aktifitas, saya, zanuar, mas andik, mas hendro nekad menembus dinginnya Gunung Sumbing untuk turun ke basecamp. dari keseluruhan rombongan turunnya dibagi 3 kelompok , 4 orang lagi setelah saya turun pukul 20.00 sementara sisanya turun keesokkan harinya.
    Alhamdulillah selama perjalanan turun saya dan ke-3 teman hanya ditemani dengan hujan rintik-rintik.
    kami sampai basecamp pukul 19.00 dan setelah bertemu dengan Pak Kadus Dusun Butuh kami langsung pulang ke Semarang dikarenakan waktu sudah malam .
    Peta Jalur Sejati Gunung Sumbing

    Tag: Gunung Sumbing Via Kaliangkrik Gunung di Jawa tengah Puncak Rajawali Gunung Sumbing Pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik









    2 comments:

    1. Makasih ms utk share pengalamannya,,
      [Real Challenger, Real Adventure, Real experience, Real Attitude. just.. @Jalur Sejati Via Butuh Kaliangkrik Magelang].. it's Real Sumbing
      Hormat kami Kepala Dusun Butuh :-)

      ReplyDelete
      Replies
      1. iya sama-sama pak , kami berterimakasih juga atas jamuaannya kemarin pak ,

        Delete