• Tuesday, March 31, 2015

    Anjuran Merayakan Kelahiran bayi dengn Aqiqoh


      Dari Samurah ibn Jundub ra. Rasulullah SAW. bersabda
    كُلُ غُلَا ٍم رَهِيْنٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ رَأسِهِ وَيُسَمَّى 
    Tiap-Tiap bayi itu tergadaikan oleh aqiqohnya yang disembelih pada hari ke tujuh dari kelahiranny, lalu ia dicukur dan diberi nama"


    Ketentuan inilah yang diamalkan oleh para ulama. Mereka mengajurkan agar aqiaoh untuk bayi itu disembelih pada hari ketujuh dari kelahirnnya. Dan apabila masih belum sempat melakukannya, maka pada hari keempatbela. Jika masih belum sempat, maka pada hari keduapuluh satu. Mereka mengatakan bahwa kambing yang disembelih untuk aqiqoh adalah sama dengan kriteria kambing kurban.


              Ummu kurz ra. Menceritakan bahwa suatu ketika ia bertannya kepada Rosulullah SAW.perihal aqiqoh. Beliau menjawab:
    عَنِ الْغُلَامِ  شَاتَانِ وَعَنِ الْآُنْثَى وَاحِدَةٌ وَلَايَضُرُكُمْ ذُكْرَانًا أَوْ إِنَاثًا
              Aqiqoh untuk bayi laki-laki adalah sua ekor kambing, dan untuk bati permpuan seekor kambing, baik kambing jantan maupun betina, semuanya diperbolehkan”


    Manfaat aqiqoh telah banyak dijalaska oleh para ulama. Ibbnul Qayyim dalam kitabnya, Tuhfah Al-Maudud, menjelaskan bahwa aqiqoh sama halnya dengan ibadah qurban, yaitu untuk taqarrub ilaAllah (mendekatkan diri kepada Allah), melatih diri agar bersikap dermawan , dan mengalahkan sifat kebakhilan yang terdapat dalam diri manusia. Memberika jamuan (suguhan) adalah bentuk amal Taqarrub  kepada Allah SWT. Aqiqoh dapat membebaskan bayi dari rintangan yang menghadangnya untuk memberika syafaat (pertolongan) kepada kedua orang tuanya, atau keterhalangan dirinya untuk mendaoatkan syafaat dari kedua orang tuanya. Manfaat lainnya adalah aqiqoh dapat memperkokoh syariat dengan menghilangkan khurafat (mistik) jahiliyah. Selain itu, aqiaqoh berguna untuk mensyiarkan nasab (keturunan) bayi yang baru dilahirkan. Dan masih banyak lagi manfaat yang lain, yang belum disebutkan.


              Lebih lanjut Ibnu Qayyin mengatakan bahwa aqiqoh mengandung beberapa pengertian: qurban (mendekatkan diri kepada Allah), pernyataan syukur atas nikmat, fida’ (tebusan agar terbebas dari api neraka), sedekah , dan juga jamuan bagi orang lain diwaktu mendapatkan kebahagiaan (tasyakuran-pent). Hal itu sama halnya dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah dan tahaddts bin-ni’mah, berbagi kebahagiaan, sebagaimana saat melangsungkan pernikahan. Apabila memberi jamuan makan pada acara walimah- yang menjadi salah satu sarana mendapatkan  kebahagiaan- disyariatkan dalam islam, maka ada baiknya dan lebih dianjurkan pula memberi makan pada kelahiran bayi, yang menjadi tanda tercapainya tujuan utama pernikahan (mendapatkan keturunan).


              Karena itu, keindahan syariat islam dapat dirasakan setiap orang melalui aqiqoh pada kelahiran sang bayi. Dengan demikian aqiqoh merupakan salah satu ungkapan kegembiraan dan kerelaan dalam melaksanakan syariat islam, upaya memunculkan generasi muslim, sekaligus sebagai penghambaan kepada Allah SWT.

    dikutip dari: "Hidup Sebelum Mati menurut al-qur’an dan al-hadits" Achmad Najieh Ampel Mulia Surabaya 2012

    No comments:

    Post a Comment