• Thursday, January 15, 2015

    Pendakian Gunung Merapi Via Selo

    Gunung dengan ketinggian puncak 2.968 Mdpl ini adalah gunung berapi teraktif di Indonesia. Gunung yang paling populer juga karena sering meletus . Gunung ini berlokasi di Klaten, Boyolali, Magelang Jawa Tengah. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, sisi barat berada di kabupaten Magelang, sisi utara berada di kabupaten Boyolali dan timur berada di kabupaten Klaten.
    Dalam kesempatan kali ini alhamdulilah saya di ijin kan untuk menepakan kaki  di puncak Merapi. Pada tanggal 27-28 September 2014 kemarin. Saya memulai perjalanan ke Gunung Merapi dengan teman saya, Zanuar yang kebetulan adalah teman sekampus dan teman treveling saya, dan juga sama-sama bertempat tinggal di Semarang. Kami berboncengan mengendarai motor dari Ngaliyan Semarang. Perjalanan kami mulai pukul 14.30WIB dari  Ngaliyan.

    Sampai di Kota Salatiga kami putuskan untuk beristirahat dan mencari masjid untuk sholat asyar. tepat pukul 16.00 kami sampai di masjid kauman kota Salatiga. Setelah merasa cukup istirahat dan menunaikan ibadah sholat asyar kami lanjutkan perjalanan menuju Kota Ampel perbatasan Boyolali-Kab.Semarang. Kebetulan waktu itu kami belum membawa logistik sedikitpun, tanpa fikir panjang kami langsung memenuhi tas Catil kami di daerah Tingkir salatiga.setelah membeli perbelakan kami langsung melanjutkan perjalanan.
    Sayang di tengah perjalanan motor kami mengalami sedikit kendala, kabel kopling putus. Tapi untungnya kejadian itu  pas di depan bengkel sepeda motor, yah Alhamdulilah masih di beri kemudahan oleh Allah SWT. Selang beberapa menit kabel koplingpun selesai terpasang dan kami pun kembali melanjutkan perjalanan.

    Hari mulai hampir gelap, jadi kami bergegas memulai perjalanan menuju pasar ampel. nah sesampainya di pasar ampel kita berdua mulai ragu dengan jalur jalan yang akan kita lewati, daripada salahjalan kami putuskan untuk bertanya kepada tukang ojek. pas di pasar Ampel ada pertigaan lalu ambil yang arah kanan – lurus mentok  ada smp  maju sedikit ada pertigaan ambil arah kiri – lalu terus  ikuti jalan ke Kec.Selo, sepanjang perjalanan itu kami disuguhi oleh indahnya sunset dari balik gunung merbabu yang ada di belakang kami dan gunung Merapi di depan yang menanti kedatangan kami – ada pertigaan belok kiri mengikuti jalan raya arah kopeng.

    Kami berdua sampai di polsek Selo  bertepatan dengan kumandang adzan maghrib, sehingga kami beristirahat sejenak sambil menunggu teman kami. belum lama beristirahat dari kejauhan terlihat tangan melambai-lambai memanggil kami, nah yang kami tunggu ternyata sudah sampai , Andik namanya anak klateng yang kuliah di salah satu universitas di Semarang. kami bertiga pun langsung menuju warung makan untuk mengisi perut sambil manitipkan tas kami untuk di tinggal sholat di masjid yang tidak jauh dari warung makan. Di warung itu tak disangka banyak pendikai asal semarang juga. Disitulah moment saya untuk mendapatkan banyak teman terutama ciwi-ciwi nya hehehe, tapi sayang mereka mau ke gunung Merbabu.
    Setelah kiranya cukup mengisi perut dan beristirahat sebentar, perjalanan kami lanjutkan langsung ke basecamp Gunung Merapi  via Selo. Setelah sampai kita membayar retribusi masuk sebesar Rp.7.000,00 per orang dan Rp.3.000,00 untuk satu kendraan. setelah smenyelesaikan proses administrasi  Kami langsung bergegas ke new selo, disana sudah ramai pendaki. Banyak yang beristirahat di sana, karena kebanyakan melakukan trip jam 12 malam dari new selo.Sedangkan kami rencana ngecamp di pasar Bubrah jadi setelah istirahat dan sholat Isya' ,perjalanan kami lanjutkan kembali tepat pukul 08.00 PM.
    New Selo
    Dari New Selo sampai Pos 1 kami melewati ladang penduduk yang kebanyakan ditanami jagung dan tembakau. setelah melewati ladang penduduk kami di suguhi trek yang menanjak terus hampir tidak ada trek landainya.... Amaziiinnggg. Trek nanjak, berdebu (karena pas musim kemarau), hanya ada batu dan pasir, pohon dan tumbuhan jarang kami temui disini, tapi sepanjang trek perjalanan masih ada sedikit pohon yang tumbuh dan membantu kita berpegangan, it is Merapi Mountain.
     Perjalanan Menuju Pasar Bubrah
    Petilasan Di Pasar Bubrah
    Setelah 4 jam perjalanan dari New Selo kita sampai di pasar bubrah. Di sana kita di suguhi hamparan batu dan pasir.  Di pasar Bubrah sama sekali tidak ditemukan yang nama.ya tanah yang ada hanyalah batuu dan batuuuu, pasir dan pasir. Untuk mendirikan tenda pun kami kesusahan, kami harus menyingkirkan bebatuan supaya tempat yang akan kam dirikn tenda bisa rata. Dengan angin yang cukup kencang dan pasak tidak bisa menembus kerasnya batu, akhirnya tenda kami ganjel (kalau orang jawa mengatakan) dengan batu supaya tidak terhempas oleh angin  hehehe.
    Tenda sudah berdiri ssekarang waktunya ngopi dan makan tentunya. Makanan khas pendaki gunung (Mie instan) sudah di santap sementara saya dan mas andik asik ngobrol dan ngopi, eh ternyata teman saya zanuar sudah tidak kuat karena kecapekkan dan tidur lebih dulu.
    Camp di Pasar Bubrah
    Pukul 04.00 WIB pagi kita bangun, membuat kopi, makan roti secukupnya lalu kami melanjutkan perjalanan ke puncak Merapi. Trek nanjak yang sama sekali tidak ada bonusnya dan  hanya ada batu, pasir yang membentang dari pasar bubrah sampai puncak  membuat mrinding kaki saya. Langkah kaki kami pun mengalami kesulitan dalam memijaki pasir dan batu krikil, kami serasa jalan ditempat karena setiat melangkah langsung merosol lagi , terpaksa jurus merayap pun kami lakukan hahahaha :d .
    Perjalan dari Pasar Bubrah menuju Puncak Gunung Merapi
    Sesampainya di tengah jalan menuju puncak,  kami di suguhi oleh indahnya Sunrise Gunung Merapi, subehanallah . Terimakasih karena saya masih di beri kesempatan untuk melihat indahnya sunrise dan mencubui pasir merapi. Trek bebatuan sudah menanti didepan kami, "yah itulah Puncak Merapi dengan seribu satu bebatuan" kata mas andik. Alhamdulillah dengan susah payah kami pun sampai di puncak Merapi, dari sini kami bisa melihat kawah Gunung Merapi yang terkenal akan kekejamannya.
    Gunung Merbabu Dari Puncak Merapi
    Setelah hari mulai siang dan panas mentari hampir membakar kulit, kami putuskan untuk turun. Perjalanan turun sangat susah , karena kami harus berhati-hati ketika menginjak batu , supaya batu tersebut tidak sampai jatuh kebawah dan membahayakan orang yang ada di bawah.
    Saya dan mas Andik sudah meluncur melewati pasir sementara Zanuar masih tertinggal di belakang. Waawwww sungguh menakjupkan ketika meliwati jalur sebelah kiri, dengan jalan berupa pasir kami bisa merseluncur bagaikan di salju hahaha .
    setelah beristirahat sebentar dan mengemas tenda kami putuskan untuk turun ke basecamp.
    Lambaikan tangan pada Puncak, "Merapi, Pasti aku akan menginjakkan kaki di batu dan pasirmu lagi" selamat tinggal merapi, tunggu aku menikmati mu lagi.
    Salam Perpisahan Untuk Puncak Merapi


     Crew :
    Andi Dwi Rahmadi












    Zanuar Arif W












    Ahmad Nasrulloh

    No comments:

    Post a Comment