Assalamualaikum Wr.Wb
Gunung Selamet merupakan gunung tertinggi ke-2 di Pulau Jawa dan Gunung tertinggi di Provinsi Jawa tengah. Gunung Selamet yang mempunyai ketinggian 3428 meter diatas permukaan laut ini juga sering disebut sebagai "Atapnya Jawa Tengah" ya karena Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Provinsi Jawa tengah. Gunung Slamet berada di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang.
Perjalanan
kami mulai dari sebuah grub di salah satu sosial media, disitulah kami bahas
kapan akan berangkat dan segala sesuatu yang dibutuhkan selama perjalanan. Dari
sebelumnya hanya berkomunikasi melalui sebuah ketikan keypad pada smartphone
hingga bertatap muka disebuah tempat tongkrong paling favorit yaitu
KFC(Kucingan Food Center) dan saling berkenalan secara langsung satu antara
lain, jadilah sebuah pemikiran bersama untuk menggapai angan di Atap Jawa
Tengah yaitu Gunung Selamet. Rombongan kami berjumlah 13 orang, 1 dari Solo
(Agustina Pertiwi), 3 dari Pati ( Malik, Wahyu dan Saiful) dan 9 dari Semarang
(Anas,Uden,Agus,Supri,Dian,Windi,Ali,Alfarizi dan Cino). Pada hari jum’at,
Tanggal 23 Oktober 2015 kami ber-12 kumpul dan berangkat dari stasiun Tawang
Semarang dan 1 orang berangkat dari Solo. Kami ber-13 akan bertemu di stasiun
Purwokerto, Banyumas.
Rombongan
Semarang berangkat pukul 17.30 dari Stasiun Tawang menggunakan kereta
Kamandaka. Selama perjalanan diatas kreta kami saling tertawa becanda sekaligus
untuk saling mengakrapkan satu sama lain karena ada yang belum pernah ketemu
sebelumnya. Pukul 21.30 kami sampai di Stasiun Purwokerto dan langsung cari
makan malam sembari menunggu Tina yang sudah sampai terlebih dahulu. Pukul 23.00
kami berangkat dari Stasiun Purwokerto menuju Basecamp Bambangan
Kab.Purbalingga menggunakan angkot yang telah kami pesen jauh-jauh hari.
Selama
perjalanan Stasiun-Basecamp sepertinya sudah tidak ada suasana keceriaan
seperti saat di kereta, semua terdiam dalam suasana sunyi kegelapnya malam jalanan,badan
yang sudah mulai kecapekkan ditambah mata yang sudah tidak mau diajak kompromi
untuk menikmati gelapnya malam. Jalan yang rusak, gelap dan samping kanan kiri
hanyalah pohon pinus yang terlihat membuat fikiran melayang-layang kapankah
akan sampai di basecamp?.
Stasiun Purwokerto |
Alhamdulillah
setelah berhimpit-himpitan di angkutan selama kurang lebih 3 jam, kami akhirnya
sampai d basecamp Bambangan Kab.Purbalingga pukul 02.00. Di Basecamp ternyata
masih banyak pendaki yang masih terjaga, entah menunggu sang surya menampakkan
cahayanya atau hanya mengobrol demi menghangatkan suasana dipagi itu. Tak
berfikir panjang, kami langsung membongkar tas
guna menyiapkan peralatan tidur untuk merebahkan badan dan memejamkan
mata sejenak sebelum mendaki.
Ketika
Sang Surnya mulai memperlihatkan cahayanya di ufuk barat satu persatu dari kami
bangun dengan sendirinya. Tiada yang komando pun sudah dengan sendirinya ada
yang membuat kopi untuk dinikmati bersama-sama siapa kalau bukan si juragan
kopi Mas Agus Tengu. Setelah semua peralatan dipacking kembali kedalam tas
serta proses registrasi selesai, kami bergegas untuk mencari sarapan di
warung-warung yang tersedia disekitar Basecamp Bambangan Gunung Slamet.
Basecamp - Pos 1 Pondok Gembirung (1.5 jam)
Pukul 08.00 perjalanan kami mulai dari basecamp menuju Atap Jawa Tengah. Rencana kami pukul 13.00 akan beristirahat makan siang dan sholat dzuhur entah itu di pos berapa yang penting pukul 13.00. setelah itu rencana akan buka tenda di pos 7 untuk mengejar summit pagi harinya. Dari basecamp kita akan melewati perkebunan penduduk yang rata-rata tanaman onclang yang mendominasi pada waktu itu. Belum sampai Pos 1 rombongan kami mulai terpisah menjadi 2, 4 orang(windi,alfarizi,ali,cino) di depan sementara 9 orang sisanya masih tertinggal. Perlahan tapi pasti, kami rombongan ber-9 mencoba mengejar rombongan yang sudah jauh didepan. Tetapi apalah mau dikata, entah kita ber-9 yang lelet atau rombongan ber-4 yang terlalu cepat jalannya.
Pos 1 - Pos 2 Pondok Walang (2 jam)
Pos 1 telah terlewati tetapi belum bisa mengejar, perlahan-lahan dengan badan yang masih lumayan seger kami menuju pos 2. Tepat pukul 13.00 kami sampai di pos 2, kami memutuskan untuk beristirahat makan siang dan sholat dzuhur sambil memulihkan tenaga yang terkuras sebelum melanjutkan perjalanan kembali.
Basecamp - Pos 1 Pondok Gembirung (1.5 jam)
Pukul 08.00 perjalanan kami mulai dari basecamp menuju Atap Jawa Tengah. Rencana kami pukul 13.00 akan beristirahat makan siang dan sholat dzuhur entah itu di pos berapa yang penting pukul 13.00. setelah itu rencana akan buka tenda di pos 7 untuk mengejar summit pagi harinya. Dari basecamp kita akan melewati perkebunan penduduk yang rata-rata tanaman onclang yang mendominasi pada waktu itu. Belum sampai Pos 1 rombongan kami mulai terpisah menjadi 2, 4 orang(windi,alfarizi,ali,cino) di depan sementara 9 orang sisanya masih tertinggal. Perlahan tapi pasti, kami rombongan ber-9 mencoba mengejar rombongan yang sudah jauh didepan. Tetapi apalah mau dikata, entah kita ber-9 yang lelet atau rombongan ber-4 yang terlalu cepat jalannya.
Pos 1 - Pos 2 Pondok Walang (2 jam)
Pos 1 telah terlewati tetapi belum bisa mengejar, perlahan-lahan dengan badan yang masih lumayan seger kami menuju pos 2. Tepat pukul 13.00 kami sampai di pos 2, kami memutuskan untuk beristirahat makan siang dan sholat dzuhur sambil memulihkan tenaga yang terkuras sebelum melanjutkan perjalanan kembali.
Pos 2 Gunung Slamet |
Pos 2 - Pos 3 pondok cemara (1 jam)
Belum ada 30 menit dari pos 2 langit sudah mulai menjatuhkan airnya. Beruntung disaat itu bukanlah badai atau petir yang datang menghampiri kami, melainkan hanya setetes demi setetes air yang turun dari langit. Terlihat beberapa pendaki yang turun sudah mengenakan jas hujan, kami pun tidak mau kalah dengan mereka beramai-ramai kami berlomba memakai jaz hujan. dari pos 2 sampai pos 3 yang terlihat hanyalah pohon-pohon besar d samping kanan dan kiri serta rerumputan yang masih tumbuh subur walaupun dimusim kemarau.
Pos 3 Pondok Cemara |
setelah sampai di pos 4 kita akan disuguhi monyet-monyet yang bergelantungan di pohon-pohon besar. Pos 4 ini pula yang mempunyai kisah mistis di jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan. kata samaranthu sendiri adalah kepanjangan dari samar dan hantu. dilihat dari namanya saja sudah mistis, konon critanya di pos 4 inilah kalau malam berubah menjadi sebuah pasar ya pasar ghoib pastinya, makadari itu tidak dianjurkan bagi pendaki untuk bermalam atau mendirikan tenda di pos 4 ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi masih banyak juga pendaki yang mendirikan tenda atau bermalam di pos 4 karena tempatnya yang sangat enak buat mendirikan teda, tanah lapang yang lumayan luas serta udara yang sangat sejuk.
Pos 4 Pondok Samaranthu |
Pos 4 - Pos 5 Samyang Rangkah (0.5 jam)
Perjalanan dari pos 4 sampai pos 5 waktu itu kami sudah ditemani oleh dinginya udara malam, sunyi sepi dan sudah tidak ditemui pendaki yang mau naik maupun yang turun, hanyalah suara jangkrik yang kami dengar malam itu. rasa capek yang sudah menyerang kami seakan memberikan sugesti ke otak supaya berhenti dan tidak melanjutkan langkah lagi. Tetapi hanyalah tekad dan keyakinan yang mampu membunuh rasa capek. Terlihat selter pos 5 dari kejauhan, tetapi sudah dipenuhi tenda-tenda pendaki. Kami berpencar kesekeliling pos 5 untuk mencari tempat untuk mendirikan tenda, ya memang selain pos 7 pos 5 juga yang menjadi tempat favorit para pendaki untuk mendirikan tenda. setelah berputar-putar sekitar 10 menit kami tidak menemukan tempat yang layak untuk mendirikan tenda. Dengan kesepakatan bersama saya naik ke pos 6 terlebih dahulu untuk mencari tempat ngecamp sementara yang lain beristirahat di pos 5.
Pos 5 - Pos 6 Samyang Jampang (0.5 jam)
Dari pos 5 sampai pos 6 kami benar-benar sudah keabisan tenaga, dengan tenaga yang tersisa say berjalan sendirian di gelapnya malam gunung slamet dengan sesekali memberi tanda memakai pluit kepada rombongan yang berjalan dibelakang. Jarak antara pos 5 sampai pos 6 mmg tidak begitu jauh tetapi debu yang sangat tebal yang membuat kami kesulitan melangkah. Alhamdulillah di pos 6 belum ada pendaki yang mendirikan tenda selang beberapa menit tiba rombongan dari magelang,akhirnya kami berbagi tempat dengan rombongan dari magelang waktu itu.
Pos 6 - pos 7 Samyang Kendil (0.5 jam)
Alarm
yang mulai bersaut-sautan seakan memcah keheningan pagi di POS 6 Gunung Slamet
kalaitu, tetapi Dinginnya udara pagi membuat kami susah untuk bagun dan keluar dari
dalam tenda. Sinar sang surya sedikit demi sedikit mulai terasa dari dalam
tenda. Terdengar teriakan salah satu dari kami memberitahu bahwa waktu sudah
tidak pagi lagi dan menyuruh kami untuk bangun dan mempersiapkan segala sesuatu untuk bekal melanjutkan perjalanan.
Dari pos 6 menuju pos 7 akan melewati hutan bekas kebakaran, abu dan arang masih terlihat jelas menempel di pepohonan dan rerumputan. Debu yang sangat tebal sedikit menganggu pernapasan kami.
Dari pos 6 menuju pos 7 akan melewati hutan bekas kebakaran, abu dan arang masih terlihat jelas menempel di pepohonan dan rerumputan. Debu yang sangat tebal sedikit menganggu pernapasan kami.
Pos 7 - Pos 8 Plawangan (0.5 jam)
pos 8 - Puncak Slamet (2 jam)
No comments:
Post a Comment