• Wednesday, September 7, 2016

    Pendakian Gunung Sumbing Via Lamuk, Temanggung

    Assalamualaikum wr.wb
    Pada kesempatan kali ini saya akan bercerita sedikit tentang pendakian Gunung Sumbing Via Lamuk. Pasti kalian akan bertanya-tanya dimanakah basecamp lamuk itu ?. 
    Basecamp lamuk merupakan salah satu jalur pendakian Gunung Sumbing, jalur ini masih asri karena jarang dilalui oleh para pendaki, bagi pendaki yang ingin merasakan kesunyian selama pendakian dan menemukan ketenangan hati patut mencoba jalur yang satu ini.
    Untuk mencapai basecamp Lamuk di Desa Legoksari Kec.Tlogomulyo Kab.Temanggung,  dari terminal temanggung ke arah selatan menuju jl pahlawan dan menemui pertigaan belok kiri maka akan menemui perempatan yang  arah selatan akan ada gapura. disana tinggal lurus saja terus maka akan berakhir di pos lamuk. 
    Pada pendakian kali ini rombongan kami berjumlah 11 orang, yang berasal dari berbagai daerah di sekitar kota semarang. Kami berkumpul diterminal Sumowono, dan setelah rombongan komplit langsung menuju basecamp lamuk tapi sebelumnya kami melengkapi logistik di pasar Temanggung.
    Pukul 15.00 kami sampai dibasecamp, kondisi masih sepi hanya ada sekumpulan anak-anak desa Legoksari yang bermain disekitar basecamp. selang berapa saat orang basecamp menghampiri untuk membuka pintu basecamp. Sambutan orang basecamp sangat ramah, sembari kami menyiapkan perlengkapan untuk dipacking, ternyata orang basecamp telah menyuguhkan kopi untuk kami nikmati sebelum mendaki.
    Basecamp Gunung Sumbing Via Lamuk, Desa Logoksari, Tamanggung
    Basecamp-Pos1
    Pukul 16.00 kami memulai pendakian, karena jarak antara basecamp dan batas ladang penduduk sangat jauh, akhirnya kami memutuskan untuk menyewa mobil pickup untuk mengantarkan kami sampai batas desa. selama perjalanan dari basecamp sampai batas ladang kami disuguhi hamparan tumbuhan tembakau yang menjadi komoditi utama warga desa Legoksari. tak bisa dibayangkan apabila rokok dilarang beredar dinegri ini ladang tembakau yang begitu luas mau dikemanakan. 
    Batas Pekebunan Tembakau Warga Desa Legoksari
    Perjalanan dari tempat kami terakhir naik picup sampai pos 1 masih ditemani oleh hamparan tanaman tembakau. Sepanjang perjalanan menuju pos 1 kita bisa melihat desa legoksari yang elok, hamparan tanaman tembakau yang terkena sorot mentari senja menambah indahnya perjalanan sore itu. Tingkah kocak dan Canda tawa teman-teman seakan ikut melebur menjadi sebuah goresan tinta sang pencipta yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. 
    Pos 1 telah menampakkan wajahnya, terdapat sebuah saung yang cukup luas, yang bisa dimanfaatkan untuk berteduh dari terik matahari maupun hujan. Di Pos 1 kami istirahat sejenak sembari melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan.
    Perjalanan Menuju Batas Kebun
     Pos1-pos2
    Dari pos 1 ke pos 2 jalan sudah mulai menanjak. Trek berupa jalan setapak yang dipenuhi semak dikanan maupun kiri, mengindikasikan bahwa jalur ini memang masih perawan atau jarang dilalui pendaki. Sepanjang jalan pun kami masih jarang menemui sampah yang berserakan, hanyalah dedaunan kering yang menutupi jalan. Tak terasa sang mentari sudah mulai kembali ke singasananya, hari sudah semakin gelap, tak terlihat satu pun bintang dilangit karena tertutup oleh pekatnya kabut

    Pos2-Pos3
    Perjalanan dari pos 2 menuju pos 3 sama halnya dari pos 1 menuju pos 2, jalan masih dipenuhi semak, tapi vegetasi sudah berganti dengan pohon-pohon besar. Hujan mulai turun dari langit, kami pun bergegas memakai jas hujan dan istirahat sejenak. Malam itu benar-benar gelap, sinar rembulan pun hanya terlihat samar-samar di balik pekatnya kabut. Hanyalah suara jangkrik yang mengiringi perjalanan kala itu, kami hanya terdiam sambil menahan dinginnya udara gunung sumbing. Kaki sudah mulai berat untuk diajak melangkah,tetapi perjalanan maih jauh. 
    Setelah melawan rasa dingin dan capek yang lumayan berat, akhirnya kami sampai di pos 3. Pos 3 berupa sebuah saung dan tanah lapang yang muat sekitar 10 tenda ukuran 2-3p. bagi pendaki lebih baik memilih pos 3 sebagai tempat untuk ngecamp, disamping dekat dengan mata air, di pos3 juga terdapat pohon besar yang dapat melindungi dari terik matahari maupun angin.
    Di pos3 kami mendirikan tenda, 2 tenda kecil di dalam saung dan 2 tenda besar di luar. rombongan dibagi menjadi 3 kelompok, ada yang mendirikan tenda, mengambil air, dan yang cewek-cewek biasa mendapat bagian memasak air untuk minum. setelah tenda berdiri semua, san ini lah waktu yang paling ditunggu-tunggu para pendaki katanya, yaitu masak sambil ngobrol untuk mengakrapkan satu sama lain. tak terasa kami semua terlarut dalam sebuah obrolan, hingga waktu menunjukkan pukul 12.00. sebenarnya sayang kalau harus mengahiri obrolan, tetapi berhubung besok masih mau melanjutkan perjalanan ke puncak dan supaya rasa capek dibadan sedikit hilang akhirnya kami langsung terlelap dalam tenda masing-masing dan sepakat untuk bangun pukul 04.00. 
    Dering alarm mulai bersautan, tetapi badan masih enggan untuk beranjak dari hangatnya sb. Akhirnya pukul 05.00 kami semua baru bisa bnagun dan keluar dari tenda, terlihat sang surya telah mulai nemampakkan keindahanya dari balik pepohonan. Karena di pos 3 ini berada di cekungan dua buah bukit, jadi keindahan sunrise tidak begitu jelas, hanya terlihat samar-samar dari sela-sela pepohonan yang rindang.
    Selepas sarapan dan mempersiapkan barang bawaan kami langsung melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung sumbing.

    Pos3-Pos4 
    Selepas sarapan kami melanjutkan perjalanan, ada teman kami 1 orang yang tidak ikut naik. Dari pos 3 ke pos 4 vegetasi yang mendominasi adalah tumbuhan mandingan atau dalam bahasa jawa disebut pohon kalendra. Diantara pos3 dan pos4 ini juga ada tanjakan yang dinamakan tanjakan eret-eret, konon menurut cerita orang di basecamp di tanjakan ini banyak pendaki yang kelelahan sampai jalannya terseret-seret. ya memang benar, tanjakan ini memang terasa tiada habisnya sampai-sampai kami sering istirahat di sepanjang tanjakan eret-eret.
    Setelah melewati tanjakan eret-eret akan dijumpai watu ondo, dari namanya saja sudah cukup menantang. Ya watu ondo kalau dalam bahasa indonesia bisa diartikan watu=batu ondo=tangga. Di tempat iniakan diuji nyali dan kebersamaan suatu kelompok, yaitu dengan memanjat sebuah batu dengan kemiringan 80 derajat.
    Setelah sampai pos4 puncak gunung sumbing sudah terlihat, dipos 4 ini juga bisa dijadikan tempat mendirikan tenda, tetapi tidak direkomendasikan apabila cuaca buruk.

    Pos4-puncak
    Dari pos 4 puncak sudah mulai kelihatan,




    No comments:

    Post a Comment